Senin, 13 Oktober 2008

BERFIKIR YANG CERDAS

"Meskipun anda bukanlah seorang jenius, anda dapat mengunakan strategi yang sama seperti yang digunakan Aristotle dan Einstein untuk memanfaatkan kreatifitas berpikir anda dan mengatur masa depan anda lebih baik."

Kedelapan statregi berikut ini dapat mendorong cara berpikir anda lebih produktif daripada reproduktif untuk memecahkan masalah-masalah. "Strategi-strategi ini pada umumnya ditemui pada gaya berpikir bagi orang-orang yang jenius dan kreatif di ilmu pengetahuan, kesenian, dan industri-industri sepajang sejarah."

1. Lihatlah persoalan anda dengan berbagai cara yang berbeda dan cari perspektif baru yang belum pernah dipakai oleh orang lain (atau belum diterbitkan!)

Leonardo da Vinci percaya bahwa untuk menambah pengetahuan tentang suatu masalah dimulai dengan mempelajari cara menyusun ulang masalah tersebut dengan berbagai cara yang berbeda. Ia merasa bahwa pertama kali melihat masalah itu terlalu prubasangka. Seringkali, masalah itu dapat disusun ulang dan menjadi suatu masalah yang baru.

2. Bayangkan!

Ketika Einstein memikirkan suatu masalah, ia selalu menemukan bahwa perlu untuk merumuskan persoalannya dalam berbagai cara yang berbeda-beda yang masuk akal, termasuk menggunakan diagram-diagram. Ia membayangkan solusi-solusinya dan yakin bahwa kata-kata dan angka-angka tidak memegang peran penting dalam proses berpikirnya.

3. Hasilkan! Karakteristik anak jenius yang membedakan adalah produktivitas.

Thomas Edison memegang 1.093 paten. Dia memberikan jaminan produktivitas dengan memberikan ide-ide pada diri sendiri dan asistennya. Dalam studi dari 2.036 ilmuwan sepanjang sejarah, Dekan Keith Simonton, dari University of California di Davis, menemukan bahwa ilmuwan-ilmuwan yang dihormati tidak hanya menciptakan banyak karya-karya terkenal, tapi banyak yang buruk. Mereka tidak takut gagal, atau membuat kesalahan besar untuk meraih hasil yang hebat.

4. Buat kombinasi-kombinasi baru. Kombinasikan, and kombinasikan ulang, ide-ide, bayangan-bayangan, and pikiran-pikiran ke dalam kombinasi yang berbeda, tidak peduli akan keanehan atau ketidakwajaran.

Keturunan hukum-hukum yang menjadi dasar ilmu genetika modern berasal dari pendeta Austria, Grego Mendel, yang mengkombinasikan matematika dan biologi untuk menciptakan ilmu pengetahuan baru.

5. Bentuklah hubungan-hubungan; buatlah hubungan antara peroalan-persoalan yang berbeda

Da Vinci menemukan hubungan antara suara bel dan sebuah batu yang jatuh ke dalam air. Hal ini memungkinkan Da Vinci untuk membuat hubungan bahwa suara mengalir melalui gelombang-gelombang. Samuel Morse menciptakan stasiun-stasiun penghubung untuk tanda-tanda telegraf ketika memperhatikan stasiun-stasiun penghubung untuk kuda-kuda.

6. Berpikir secara berlawanan.

Ahli ilmu fisika Niels Bohr percaya bahwa jika andamemegang pertentangan secara bersamaan, kemudian anda menyingkirkan pikiran anda dan akal anda bergerak menuju tingkatan yang baru. Kemampuannya untuk membayangkan secara bersamaan mengenai suatu partikel dan suatu gelombang mengarah pada konsepsinya tentang prinsip saling melengkapi. Dengan menyingkirkan pikiran (logis) dapat memungkinkan akal anda untuk menciptakan sesuatu yang baru.

7. Berpikir secara metafor.

Aristotle menganggap metafora sebagai tanda yang jenius, dan percaya bahwa individual yang memiliki kapasitas untuk menerima persamaan antara dua keberadaan yang berbeda dan menghubungkannya adalah individual yang punya bakat kusus.

8. Persiapkan diri anda untuk menghadapi kesempatan.

Bilamana kita mencoba sesuatu dan gagal, kita akhirnya mengerjakan sesuatu yang lain. Hal ini adalah prinsip pertama dari kekreatifan. Kegagalan dapat menjadi produktif hanya jika kita tidak terfokus pada satu hal sebagai suatu hasil yang tidak produktif. Sebaliknya, menganalisa proses, komponen-kompnen dan bagaimana anda dapat mengubahnya untuk memperoleh hasil yang lain. Jangan bertanya, ?Mengapa saya gagal?? melainkan ?Apa yang telah saya lakukan??

MENGHINDARKAN RASA KERAGUAN

Apakah keraguan Anda berkaitan dengan suatu proyek? Atau suatu kebiasaan?

Mengatasi Keraguan :

Mulailah dengan satu proyek percontohan.
Jawablah pertanyaan-pertanyaan mendasar ini sebelum
Anda mengetahui kemajuan Anda :

Apa yang Anda ingin lakukan?

  • Apa tujuan akhir, sebagai hasil akhir?
    Apakah itu jelas atau tidak
  • Apa langkah utama untuk mencapainya?
    Jangan terlalu jelimet : berpikir yang sulit
  • Sejauh ini apa yang telah Anda lakukan?
    Mengakui bahwa Anda sudah menempuh cara yang tepat, bahkan kalau itu sudah melalui pemikiran.
    Jalan yang panjang dimulai dengan langkah pertama.

Mengapa Anda mau melakukan ini?

  • Apa motivasi utama Anda?
    Jangan libatkan diri Anda kalau motivasi Anda negatif.
    Ini jujur dan suatu awal yang baik.
    Bagaimanapun kalau motivasi Anda negatif, ulangi dan kerjakan kembali hingga positif.
    Di mana hasil-hasil positif yang lain akan mengalir untuk mencapai tujuan Anda.
  • Pengidentifdikasian ini akan membantu?
    Anda memperoleh keuntungan yang Anda mungkin hindari: Beranikan diri bermimpi!

Daftarkan apa yang berada di jalurmu

  • Apa kekuatan Anda untuk berubah?
  • Sumber apa yang berada di luar Anda yang Anda butuhkan?
    Sumber bukanlah semua hal fisik (contoh : peralatan dan uang), termasuk waktu, orang/profesional/orang tua, bahkan sikap
  • Apa yang aklan terjadi bila Anda tidak maju?
    Itu tidak akan melukai, hanya sedikit mengejutkan...

Daftar pengembangan rencana Anda

  • Utama, langkah-langkah nyata
    Suatu proyek mudah, seandainya dibangun secara bertahap;
    Mulai dengan yang kecil;
    Tambahkan satu demi satu kemudian yang lebih luas sebagaimana yang Anda capai dan kembangkan.
  • Berapa lama yang dibutuhkan
    Suatu jadwal akan membantu Anda mempertahankan diagram kemajuan dan memperkuat adanya arah langkah Anda.
  • Berapa lama dalam hari, minggu, dst.
    Anda abdikan diri Anda untuk bekerja.
    Hal ini membantu Anda membangun suatu kebiasaan baru untuk bekerja, membangun lingkungan kerja yang baik, dan jarak dengan hiburan (itu lebih mudah menikmati proyek Anda apabila hiburan-hiburan dikesampingkan).
  • Anda akan memperoleh hadiah di setiap stasiun
    dan juga apa yang akan Anda tolak sampai Anda tiba di setiap stasiun.
  • Buatlah laporan pada waktunya
    Temukan teman terpercaya, atau ahli yang membantu mendorong atau memeriksa kemajuan Anda.

Pengakuan terhadap:

  • Permulaan yang salah dan kesalahan-kesalahan sebagai belajar dari pengalaman.
    Semua itu akan lebih penting daripada keberhasilan, dan memberikan arti pada “pengalaman”.
  • Hiburan-hiburan dan perangkap
    Jangan menolak keberadaan mereka, tetapi menolak godaan mereka.
  • Emosi
    membiarkan frustrasi apabila hal-hal tampaknya tidak membaik
    membiarkan walaupun Anda ada masalah, tetapi Anda melakukan sesuatu tentang hal itu.
  • Khayalan
    Bayangkan diri Anda berhasil.

Akhirnya: kalau keraguan adalah kebiasaan Anda, lupakan itu.
Konsentrasikan pada tugas dan proyek di tangan Anda, dan bangunlah dari sana!

KONSENTRASI BELAJAR

Kesenian atau latihan dalam berkonsentrasi, bejalar biologi ataupun main billiard, ialah menyisihkan ganguan dan memperhatikan apa yang kamu kerjakan. Jika anda menemukan sesuatu yang tidak anda mengerti dalam bacaan, atau jika anda mengalami kesulitan dalam mendengarkan kuliah, semoga pentunjuk-petunjuk berikut ini bisa menolong anda:
  • Melakukan kebiasaan rutine,
    jadwal belajar yang efisien

  • Belajar di lingkungan yang tenang

  • Untuk istirahat,
    kerjakan sesuatu yang lain dari kebiasaan yang anda lakukan (misalnya jalan-jalan sehabis duduk), dan lain-lain

  • Hindari mengelamun
    dengan menanyakan diri sendiri tentang bahan pelajaran sambil mempelajarinya

  • Sebelum kelas, pelajari catatan
    dari pertemuan sebelumnya dan baca bahan kuliah yang akan dibahas di kelas sehingga anda dapat mengetahui topik utama yang akan dibahas oleh dosen terlebih dahulu

  • Tunjukan perhatian anda saat di dalam kelas
    (ekspresi and sikap badan dengan penuh perhatian) untuk medorong semangat belajar anda

  • Hindari ganguan
    dengan duduk di depan kelas jauh dari ganguan teman sekelas dan dengan memperhatikan dosen sehingga dapat mendengarkan dan menulis catatan yang baik

Sumber: J. R. Hayes, The Complete Problem Solver, Franklin Institute Press, 1981